Kanker Usus dan Pola Makan
(re-posted)
Berita yang saya terima pagi ini via Blackberry Messenger,
bukanlah hal yang mengagetkan buat saya, namun cukup membuat sedih dan
mengganggu pikiran.
Ketika seorang sahabat pergi meninggalkan kita terlebih dahulu, menuju
sang khalik, sang Maha Pencipta alam dan seisinya, Allah SWT, membuat saya
ingin menulis tentang hal ini. Sahabat saya, Jarkasih, pergi untuk
selama-lamanya kemarin sore di Rumah Sakit Umum daerah Tangerang karena sakit
kanker di bagian ususnya.
Bukannya ingin mendahului sang pencipta atau takdirnya, namun jika
melihat dari kondisi sahabat saya itu yang terus menerus drop dalam beberapa
bulan ini, serta curhatnya mengenai pengobatannya dan efek samping pengobatan
serta kemoterapi yang dia rasakan, cukup membuat miris hati. Mulai dari berat
badan yang turun drastis, rambut yang rontok habis, kulit menghitam,dan lain
sebagainya.
Kanker Usus stadium 4 yang diderita sahabat saya bermula dari rasa
sakit yang tersus menerus di bagian perutnya, sebelumnya dia memang sudah
sering mengeluhkan hal tersebut, namun gejala-gejala itu datang dan pergi
begitu saja dan dianggap hanya sakit perut atau sakit maag (lambung) biasa,
gejala itu datang sejak 2 tahun yang lalu saat dia masih aktif sebagai karyawan
di salah satu perusahaan Freight Forwarding yang cukup terkenal dengan dominasi
warna merah dan kuning pada logonya.
Untuk lebih jelasnya mengenai kanker usus, saya akan coba mengulas
sedikit uraian yang saya ambil dari berbagai sumber.
Kanker adalah suatu sel yang pada awalnya tumbuh di
salah satu bagian tubuh, bisa di organ internal (misal : Usus, Hati,
Paru-paru, dan sebagainya) atau organ eksternal (misalnya : kulit atau jaringan
eksternal lainnya)
Sedangkan menurut kutipan dari wikipedia.or.id, kanker atau neoplasma ganas[2] adalah penyakit
yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel
untuk:
- tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel
melebihi batas normal)
– menyerang jaringan biologis di dekatnya.
– bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
– menyerang jaringan biologis di dekatnya.
– bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan
kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa
tidak, seperti leukemia.
Karena saat ini kita membahas tentang kanker usus, maka kita akan
fokuskan pada hal tersebut.
Asal-usul Kanker usus
Ada banyak hal yang bisa menjadi pencetus dari kanker usus,
beberapa diantaranya adalah :
- Pola makan yang salah (Terlalu banyak makan yang berlemak dan
rendah serat)
– Makanan yang kurang sehat dan terpapar bahan kimia atau pengawet.
– Kurangnya kegiatan fisik atau olahraga
– Obesitas (kegemukan)
– dan lain sebagainya
– Makanan yang kurang sehat dan terpapar bahan kimia atau pengawet.
– Kurangnya kegiatan fisik atau olahraga
– Obesitas (kegemukan)
– dan lain sebagainya
Sebagian besar pencetus diatas ada pada teman saya, berdasarkan cerita dari
almarhum, dia memang termasuk orang yang jarang makan sayur (bahkan bisa
dibilang tidak pernah), karena sejak kecil memang juga kurang dibiasakan oleh
orangtuanya untuk makan sayur-mayur dan hal ini terbawa samapi akhir hayatnya,
yang juga sering menjadi perhatian adalah seringnya konsumsi makanan
berpengawet, dalam hal ini adalah mie instan, produk mie pabrikan yang mudah
kita temui dimana-mana dan simpel cara penyajiannya, cukup diseduh dalam air
mendidih selama 3 menit, masukkan bumbu-bumbunya, whoila….! semangkuk mie
instan siap disantap… mudah dan cepat, namun dampaknya bila berlebihan akan
mengenai usus kita.
Gejala Kanker Usus
Ada beragam gejala yang patut kita waspadai jika terjadi pada
organ pencernaan kita dan bisa jadi adalah gejala dari kanker usus, yaitu :
1. Adanya perdarahan pada usus yang ditandai dengan ditemukannya
darah pada feses saat buang air besar.
2. Diare atau sembelit, tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
3. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
4. Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
5. Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar, ‘begah’ kalo bahasa orang kampungnya.
6. Rasa lelah yang terus-menerus
2. Diare atau sembelit, tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.
3. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
4. Rasa sakit di perut atau bagian belakang.
5. Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar, ‘begah’ kalo bahasa orang kampungnya.
6. Rasa lelah yang terus-menerus
Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar
yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit,
Sekilas adalah gambaran dari pertumbuhan kanker pada usus
Sekilas adalah sepuluh fakta tentang kanker usus besar yang saya
kutip dariTempo.Com ditulis oleh CHETA NILAWATY pada Jum’at, 28 Maret 2014, sbb :
1. Kanker usus besar bukan
penyakit keturunan
Sebanyak 80 Persen pasien kanker usus besar tidak memiliki riwayat kanker di keluarganya. Jika ada riwayat, maka perlu kesadaran lebih untuk melakukan pemeriksaan atau deteksi dini.
Sebanyak 80 Persen pasien kanker usus besar tidak memiliki riwayat kanker di keluarganya. Jika ada riwayat, maka perlu kesadaran lebih untuk melakukan pemeriksaan atau deteksi dini.
2. Kanker usus besar pada
stadium awal tidak menimbulkan gejala
Gejala baru muncul pada stadium lanjut, berupa perubahan bentuk dan konsistensi pada kotoran.
Gejala baru muncul pada stadium lanjut, berupa perubahan bentuk dan konsistensi pada kotoran.
3. Polip usus bukanlah kanker
usus besar
Polip menurut Cosphiadi adalah tumor jinak. Namun bila dibiarkan dapat berpotensi menjadi kanker.
Polip menurut Cosphiadi adalah tumor jinak. Namun bila dibiarkan dapat berpotensi menjadi kanker.
4. Pasien kanker usus besar
dapat bertahan hidup lebih lama
Asalkan deteksi dini terhadap gejala kanker usus besar dilakukan lebih dini. Saat ini sudah tersedia berbagai pilihan terapi untuk stadium lanjut.
Asalkan deteksi dini terhadap gejala kanker usus besar dilakukan lebih dini. Saat ini sudah tersedia berbagai pilihan terapi untuk stadium lanjut.
5. Kanker usus besar mulai
menyerang orang muda
Angka kejadian kanker usus besar pada orang tua memang lebih tinggi, tapi saat ini sudah banyak pasien kanker usus dengan usia muda, yaitu umur 25 tahun, walau belum ada data pasti.
Angka kejadian kanker usus besar pada orang tua memang lebih tinggi, tapi saat ini sudah banyak pasien kanker usus dengan usia muda, yaitu umur 25 tahun, walau belum ada data pasti.
6. Banyak cara penapisan
(screening) kanker usus besar
Hingga saat ini kolonoskopi atau prosedur pemeriksaan usus besar adalah prosedur yang dianggap paling standar. Tapi ada juga pemeriksaan lain seperti tes darah samar dan penggunaan sinar x (x-ray) atau double contrast barium enema.
Hingga saat ini kolonoskopi atau prosedur pemeriksaan usus besar adalah prosedur yang dianggap paling standar. Tapi ada juga pemeriksaan lain seperti tes darah samar dan penggunaan sinar x (x-ray) atau double contrast barium enema.
7. Penapisan wajib dilakukan
meski tidak ada gejala
Meski tidak mengalami gejala yang mengarah pada kanker usus besar, penapisan perlu dilakukan. Dengan melakukan penapisan, angka harapan hidup pada orang yang kemudian dapat diselamatkan hingga 90 persen.
Meski tidak mengalami gejala yang mengarah pada kanker usus besar, penapisan perlu dilakukan. Dengan melakukan penapisan, angka harapan hidup pada orang yang kemudian dapat diselamatkan hingga 90 persen.
8. Makanan rendah serat
Makanan rendah serat berpotensi menyebabkan kanker usus besar.
Makanan rendah serat berpotensi menyebabkan kanker usus besar.
9. Beda pengobatan
Pengobatan pada kanker usus besar berbeda dengan pengobatan kanker saluran cerna lainnya.
Pengobatan pada kanker usus besar berbeda dengan pengobatan kanker saluran cerna lainnya.
10. Obesitas
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker usus besar.
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker usus besar.
Apapun alasannya semua pasti ada sebab dan akibatnya, dan dalam hal ini, penyebab yang paling utama adalah pola makan yang tidak seimbang dan diiringi gaya hidup yang juga tidak seimbang. Kita akan kesampingkan masalah gaya hidup dan lebih fokuskan pada pola makan yang seimbang.
Untuk menjaga pola makan kita agar seimbang, terutama bagi umat
muslim, sudah ada panduannya dari Rasulullah Muhammad S.A.W. yang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Tidak berlebih-lebihan, baik dalam hal porsi maupun frekuensi
makan
2. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama), dengan tujuan agar serat yang masuk kedalam tubuh bisa membantu proses pencernaan makanan.
3. Menganjurkan banyak mengkonsumsi buah-buahan
4. Nabi mengajarkan agar mengunyah makanan minimal 33 kali sebelum ditelan. Sebagaimana sabdanya, ’’Saya mengunyah setiap suap makanan 30-50 kali, sehingga menjadi lembek dan melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Bahkan, pada makanan yang sulit dicerna dengan baik, saya kunyah sampai 70-75 kali.’’ hal ini untuk membantu usus dalam proses pencernaan makanan, dimana air liur juga turut serta dalam prosesnya dan membantu usus saat penyerapan zat gizi makanan dan mempermudah saat pembuangan sisa-sisa makanan
5. Jangan langsung tidur setelah makan, untuk memberi waktu pada lambung kita mencerna makanan yang kita makan, karena lambung membutuhkan waktu minimal 2 jam untuk prosesnya
2. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama), dengan tujuan agar serat yang masuk kedalam tubuh bisa membantu proses pencernaan makanan.
3. Menganjurkan banyak mengkonsumsi buah-buahan
4. Nabi mengajarkan agar mengunyah makanan minimal 33 kali sebelum ditelan. Sebagaimana sabdanya, ’’Saya mengunyah setiap suap makanan 30-50 kali, sehingga menjadi lembek dan melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Bahkan, pada makanan yang sulit dicerna dengan baik, saya kunyah sampai 70-75 kali.’’ hal ini untuk membantu usus dalam proses pencernaan makanan, dimana air liur juga turut serta dalam prosesnya dan membantu usus saat penyerapan zat gizi makanan dan mempermudah saat pembuangan sisa-sisa makanan
5. Jangan langsung tidur setelah makan, untuk memberi waktu pada lambung kita mencerna makanan yang kita makan, karena lambung membutuhkan waktu minimal 2 jam untuk prosesnya
Masih ada banyak lagi hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah
kanker usus, namun intinya semua akan kembali pada manusia yang bersangkutan,
karena ini adalah tubuh kita dan jika kita tidak perduli pada kesehatan tubuh
kita sendiri, siapa yang akan melakukannya ?
Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa dijadikan pelajaran untuk kita
semua.
Rully R. Prima
Pamulang, 22 September 2014
Pamulang, 22 September 2014
No comments:
Post a Comment